Pekanbaru, Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Pemuda Ansor (GP.Ansor) Wilayah Riau Taja Pelatihan Jurnalistik GP. Ansor Riau, dengan tema Menciptakan Cyber Army untuk menangkal faham radikal, bertempat di Sekretarian PW GP Ansor Jl. Parit Indah Perum Permata Ratu E-2 (Sabtu, 13/02).
Puluhan kader GP Ansor Kota/Kab (PC.Kampar, PC. Siak, PC. Pelalawan, PC. Dumai)di bekali pelatihan jurnalistik untuk menangkal faham radikal 2 dekade terakhir. Hadir juga pada acara tersebut Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Arnolfirzal, SE sekaligus sebagai pembicara, Ketua PW GP. Ansor Riau Purwaji, S.Sos, Mustafa, S.Sos,. M.I.Kom. Suryadi Koto dari Wartawan Riau Info.
Tujuan pelatihan ini ujar purwaji untuk membekali kader-kader GP. Ansor terhadap faham radikal dan membublikasikan kepada khalayak melaui media sosial, dan dalam bulan ini insya Allah website GP Ansor juga sudah di Pesan.
Pada acara tersebut Suryadi Koto memaparkan "Wartawan pemula harus faham Unsur Jurnalistik yaitu 5W + 1 H, untuk membuat berita sederhana, bisa dimulai dengan berita dikeadaan sekitar kita, termasuk peristiwa hari ini, tentang pelatihan jurnalistik ini, Apa? apa yang jerjadi? Where? dimana kejadiannya? setelah unsur dasar tersebut sudah terpenuhi, kemudia memualai merangkai kata" Suryadi koto juga menambahkan "Hati-hati membuat status dan komen di media sosial seperti Facebook, Twitter, Line, bisa kena gugat oleh orang yang tidak terima dengan status kita itu, cukuplah status yang baik-baik saya.
Pada acara tersebut Suryadi Koto memaparkan "Wartawan pemula harus faham Unsur Jurnalistik yaitu 5W + 1 H, untuk membuat berita sederhana, bisa dimulai dengan berita dikeadaan sekitar kita, termasuk peristiwa hari ini, tentang pelatihan jurnalistik ini, Apa? apa yang jerjadi? Where? dimana kejadiannya? setelah unsur dasar tersebut sudah terpenuhi, kemudia memualai merangkai kata" Suryadi koto juga menambahkan "Hati-hati membuat status dan komen di media sosial seperti Facebook, Twitter, Line, bisa kena gugat oleh orang yang tidak terima dengan status kita itu, cukuplah status yang baik-baik saya.