Pesan Tiket Pesawat Hub.0812 76434 871

Pesan Tiket Pesawat Hub.0812 76434 871
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DENGAN UUD 45 Pasal 28J Ayat 2 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.” "
"Selamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/...Selamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/...Selamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/...Selamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/...Selamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/...Selamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/...Selamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/...Selamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/...Selamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/...elamat Datang...di https://pcgpansorkampar.blogspot.com/..."

Sabtu, 05 Maret 2016

Ketika Kiai Maimun Zubair Ditanya tentang Wahabi


Malang, NU Online
Ini adalah cerita selingan ketika acara Seminar Nasional dan Bahsul Masail Islam Nusantara di Aula Rektorat Universitas Negeri Malang (UM), Malang, Jawa Timur, Sabtu, (13/02) kemarin. Cerita ini dikisahkan oleh KH Azizi Abdullah dari Kediri, berdasarkan pengalamannya ketika sowan kepada KH Maimun Zubair dalam sebuah kesempatan.

Kiai Azizi saat itu menanyakan hukum orang Wahabi yang dalam pengetahuannya adalah kafir karena telah mensyirik-syirikkan orang NU karena amaliahnya. Sontak Kiai Maimun marah-marah dengan cara pandang Kiai Azizi ini.

“Hei, Mas, sampean jangan ngawur. Wahabi itu bukan kafir, Mas, tapi berdosa. Lha, orang berdosa itu: yaghfiru liman yasyaa’ wa yu’addzibu man yasyaa’. Kalau Allah mengampuni, ya masuk surga, kalau tidak diampuni ya neraka,” kata Mustasyar PBNU ini.

“Kalau kafir kan pasti masuk neraka. Sampean ini jangan main hukum kafir begitu saja, wong sampean saja belum pasti masuk surga. Ngapain ngurusi orang lain,” tambahnya lagi.

Kiai Maimun lalu mengimbau kepada warga NU agar tidak terlalu ikut campur dengan perkataan orang lain. Baginya, yang penting adalah menjaga akidah diri sendiri.

Mendengar jawaban Kiai Maimun tersebut, Kiai Azizi mengaku insaf dari asal menghukumi orang.
“Saya pun tobat,” kata Kiai Azizi disambut tawa para hadirin. (Ahmad Nur Kholis/Mahbib)
Sumber : http://www.nu.or.id/post/read/65770/ketika-kiai-maimun-zubair-ditanya-tentang-wahabi
Selengkapnya...

LKNU Tak Terlibat Kampanye Dukung Eksistensi LGBT


Jakarta, NU Online
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama PBNU membantah tudingan yang beredar bahwa lembaga tersebut mendukung dan melakukan kampanye dukungan eksistensi kalangan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

“LKNU sama sekali tidak masuk dan atau melibatkan diri dalam agenda-agenda kampanye dan propaganda untuk memperjuangkan pengakuan eksistensi LGBT,” tegas Ketua LKNU PBNU H Hisyam Said Budairy, M.Sc. pada konferensi pers di gedung PBNU, Sabtu (5/3) ditemani Sekretaris LKNU PBNU dr Citra Fitri Agustina, SpKJ.

Oleh karena itu, lanjut dia, LKNU meminta kepada semua pihak untuk tidak mempolitisir kerja sama yang dibangun LKNU dengan Global Fund sebagai dukungan eksistensi LGBT. Kerja sama selama ini murni kepentingan kesehatan.

Hisyam menambahkan, LKNU bersedia bersama mitra meninjau ulang butir kesepatakan program yang bersumber dan hibah Global Fund dengan mengacu pada sikap resmi PBNU.

Seperti diketahui, pada tanggal 22 Februari, PBNU telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait LGBT, salah satunya adalah menolak dengan tegas paham dan gerakan yang membolehkan atau mengakui eksistensi LGBT sebab hal itu dinilai mengingkari fitrah manusia.

Sebelumnya, Mantan Sekretaris LKNU PBNU Anggia Ermarini juga menegaskan bahwa selama kepengurusan dirinya, LKNU tidak pernah mendukung atau mempromosikan kaum LGBT.

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU tersebut, selama ini NU sangat konsen dengan program-program kemanusiaan. Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS yang dilakukan LKNU merupakan bagian dari kerja kemanusiaan tersebut.

Nah, kerja kemanusiaan tersebut terkait dengan LGBT yang berisiko tinggi dengan HIV/AIDS. Tujuannya adalah menanggulangi dan mencegah kerusakan yang lebih luas.

“Di sini kami memandang, LGBT merupakan kelompok beresiko tinggi terkait penularan HIV/AIDS. Kerja sama kita terkait penanggulangan penyakit berbahaya tersebut, bukan mendukung dan mempromosikan keberadaan kelompok mereka,” tegas Anggi kepada NU Online, Jumat (4/3) di Jakarta. (Abdullah Alawi)
Selengkapnya...

Jumat, 19 Februari 2016

Pengurus MWC NU Gunung Sahilan Dilantik

GUNUNGSAHILAN (RIAUNETIZEN) Nahdlatul Ulama sebagai Organisasi (Ormas) Islam terbesar di dunia terus melakukan konsolidasi organisasi. Salah satunya seperti yang dilakukan Majelis Wakil Cabang (MWC) Kecamatan Gunung Sahilan, Kampar Kamis (18/2).

Selengkapnya...

Kiai Said: LGBT Tidak Sesuai Ajaran Agama dan Menyalahi Fitrah Manusia

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) di Indonesia tidak sesuai dengan ajaran agama dan fitrah manusia. Dalam agama menjadi LGBT ditoleransi asal terjadi sejak lahir. Sementara fitrah manusia diciptakan berpasangan dengan lawan jenis.
“Tapi kalau dibikin-bikin mendadak, kemudian kemayu, dan awalnya tidak, itu yang kami permasalahkan. Saya yakin yang betul sejak lahir itu sedikit,” tutur Kiai Said usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta Pusat, Jumat (5/2).
Tidak dipungkiri telah muncul fenomena LGBT ditengah masyarakat yang cenderung mengundang kontroversial. Meskipun demikian, Kiai Said meminta masyarakat menolak tanpa mengedepankan sikap kebencian.
“Walau menolak, tapi tetap harus dengan ramah santun, enggak boleh dengan kebencian. Kalau itu saya setuju,” tuturnya
Kiai Said juga menilai bahwa eksistensi kaum LGBT di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Saat ini mereka sudah tidak malu lagi menunjukkan diri dan mengakui sebagai penyuka sesama jenis. “Ini membahayakan, apalagi munculnya di kampus,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya mendukung keputusan Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi yang secara tegas menolak eksistensi kaum LGBT di perguruan tinggi. “S‎aya mendukung larangan Menristekdikti yang menghapus kebebasan terhadap mereka (LGBT) karena jelas, LGBT bukan hanya bertabrakan dengan agama ya, tapi juga dengan fitrah manusia,” pungkas Kiai Said.

Sumber :  seputarnu.com/2016/02/05/kiai-said-lgbt-tidak-sesuai-ajaran-agama-dan-menyalahi-fitrah-manusia/
Selengkapnya...

Kamis, 18 Februari 2016

Kyai Anwar Zahid Datang, Satu Lapangan Bola Tidak Muat Tampung Jamaah NU

TAPUNG (RIAUNETIZEN) Tabligh akbar yang dihadiri tokoh Aswaja, KH Anwar Zahid berhasil membius masyarakat Tapung untuk berlama lama di lapangan desa Indrapuri kecamatan Tapung, Rabu 17/2 malam. 

Karang Taruna setempat, dibantu GP Ansor Tapung, Pemuda Pancasila, Pecinta Motor Tua Tapung, Banser Tapung dan beberapa elemen masyarakat yang menjadi panitia mengaku kewalahan untuk menertibkan para jamaah yang hadir. Pasalnya, jumlah jamaah yang hadir melampaui prediksi. Kursi dan terpal yang disiapkan untuk menampung seribu jamaah, masih tidak cukup karena jumlah jamaah yang membludak. 

Untungnya tak sedikit jamaah yang berinisiatif membawa karpet kecil dari rumah, maupun mencari kardus bekas untuk alas duduk. 

Muhammad Nur Hidayat atau yang biasa disebut Ableh, Banser dari Kecamatan Perhentian Raja menuturkan betapa antusiasnya masyarakat tapung. Bahkan dalam pengawalan menuju ke panggung dan kembali dari panggung harus berdesak-desakan menembus 'hadangan' jamaah yang berusaha untuk bersalaman dengan KH Anwar Zahid. 

Kyai Anwar Zahid yang terkenal dengan ciri khasnya yaitu "Kulhu Wae Lek" (surat al ikhlas aja pak, red) membawakan materi ceramah tentang kebangsaan. Pentingnya kerukunan antar masyakarat dan menguraikan apa itu Pancasila yang dibentuk berdasakan saran para ulama yang berlandaskan Al Quran.

Tidak hanya itu, Anwar Zahid juga mengingatkan masyarakat dan jamaah untuk tidak membeda-bedakan meskipun berbeda baik mazhab maupun ormas yang diikuti.

Dibumbui dengan humor segar yang khas, KH Anwar Zahid benar-benar telah berhasil membuat jamaah betah. Terbukti, jamaah mengikuti acara yang dimulai pukul 20:35 WIB sampai selesai pukul 23:45. Bahkan, di penghujung ceramah KH Anwar Zahid diprotes  jamaah yang merasa masih belum puas. #
Selengkapnya...

Di Sarang Wahabi, GP Ansor NEJD Dideklarasikan

SuaraNetizen.com ~ Tak berselang lama setelah keluar Surat Keputusan (SK) pengangkatan pengurus Majelis Musyawarah Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) Riyadh, semangat nahdliyin muda menggerakkan NU luar biasa. Mereka mengadakan pertemuan untuk mendeklarasikan GP Ansor Nejd.
Acara yang diadakan pada Kamis (4/2/2016) ini bertepatan dengan harlah pertama grup Marawis Aswaja al-Banjari.
Anas Dliyaul Muqsith, mahasiswa Jami’ah al-Imam Muhammad ibn Sa’ud yang ditunjuk sebagai pemandu musyawarah mengatakan bahwa dengan adanya badan otonom GP Ansor, MWCINU akan lebih kuat, khususnya dalam menjaring dan mengadakan kegiatan-kegiatan bagi para pemuda.
Menurutnya, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berumur produktif, yaitu antara 20-40 tahun memerlukan wadah yang lebih lentur dan inovatif. Di sinilah deklarasi GP Ansor menjadi penting. Karena ia mampu mengakomodir aspirasi pemuda Nahdliyin.
“Alasan memakai kata ‘Nejd’ bukan ‘Riyadh’ adalah karena Nejd mencakup wilayah Riyadh dan sekitarnya. Semisal al-Kharaj dan al-Qashim. Dengan demikian, Ansor bisa merangkul pemuda Nahdliyin yang tinggal di daerah tersebut,” kata Anas.
Selain perwakilan dewan syuriyah, tanfiziyah, dan tokoh-tokoh pemuda, hadir pula sejumlah mahasiswa NU yang kuliah di Jami’ah al-Imam Muhammad ibn Sa’ud dan Jami’ah Malik Sa’ud. (Irza A Syaddad/Alhafiz K/ Redaksi NU Online)
Sumber : http://www.suaranetizen.com/2016/02/di-sarang-wahabi-gp-ansor-nejd.html
Selengkapnya...

Banser Kampar Siap Kawal Gus Dar

LIPATKAIN (RIAUNETIZEN) - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Kampar secara khusus mengawal deklarasi pembentukan kabupaten Gunung Sahilan Darussalam (GusDar) di Lipat Kain, Rabu (17/2). 

Menurut, Satkorcab Banser Kampar Gus Iim Masduki yang memimpin pasukannya langsung pada acara deklarasi itu, Banser siap mengawal proses pemekaran GusDar karena itu sebagai wujud percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat se rantau Kampar Kiri. 

"Sebagai pemuda Kampar, kami siap ikut mengawal pembentukan Kabupaten GusDar, demi kemaslahatan masyarakat," kata Gus Iim. 

Pada acara deklarasi kemarin, Banser Kampar mengirim sekitar 20 personel dari Kecamatan Perhentian Raja dan Kecamatan Gunung Sahilan. Di akhir acara, pasukan Banser yang hadir sempat foto bareng dengan Wakil Ketua Komisi 2 DPR RI, Lukman Edy dan Ketua GP ANSOR Riau, Purwaji yang juga mantan anggota DPRD Kampar. # 
Sumber : riaunetizen.com/berita-banser-kampar-siap-kawal-gusdar.html
Selengkapnya...

Selasa, 16 Februari 2016

GP. Ansor PC Kampar Taja Tabligh Akbar Bersama KH. ANWAR ZAHID Besok Malam (17/2/2016)

https://www.youtube.com/watch?v=lYhavcgE71k
"TOL TOL TO BESELI, TO TOL TOL RABESELI". 
ayo merapat nanti malam jam 20.00 wib tgl. 17 feb 2016 di Desa Indrapuri Kec. Tapung Kab. Kampar. KH. ANWAR ZAHID qulhu wae lek, kesuennn....!!!
Khususnya Sahabat Ansor PAC. TAPUNG.

Selengkapnya...

Sabtu, 13 Februari 2016

PW GP. ANSOR RIAU TAJA PELATIHAN JURNALISTIK dengan Tema "Menciptakan Cyber Army, Untuk Menangkal Faham Radikal""

Pekanbaru, Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Pemuda Ansor (GP.Ansor) Wilayah Riau Taja Pelatihan Jurnalistik GP. Ansor Riau, dengan tema Menciptakan Cyber Army untuk menangkal faham radikal, bertempat di Sekretarian PW GP Ansor Jl. Parit Indah Perum Permata Ratu E-2 (Sabtu, 13/02). 
Puluhan kader GP Ansor Kota/Kab (PC.Kampar, PC. Siak, PC. Pelalawan, PC. Dumai)di bekali pelatihan jurnalistik untuk menangkal faham radikal 2 dekade terakhir. Hadir juga pada acara tersebut Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Arnolfirzal, SE sekaligus sebagai pembicara, Ketua PW GP. Ansor Riau Purwaji, S.Sos, Mustafa, S.Sos,. M.I.Kom. Suryadi Koto dari Wartawan Riau Info.
Tujuan pelatihan ini ujar purwaji untuk membekali kader-kader GP. Ansor terhadap faham radikal dan membublikasikan kepada khalayak melaui media sosial, dan dalam bulan ini insya Allah website GP Ansor juga sudah di Pesan.
Pada acara tersebut Suryadi Koto memaparkan "Wartawan pemula harus faham Unsur Jurnalistik yaitu 5W + 1 H, untuk membuat berita sederhana, bisa dimulai dengan berita dikeadaan sekitar kita, termasuk peristiwa hari ini, tentang pelatihan jurnalistik ini, Apa? apa yang jerjadi? Where? dimana kejadiannya? setelah unsur dasar tersebut sudah terpenuhi, kemudia memualai merangkai kata" Suryadi koto juga menambahkan "Hati-hati membuat status dan komen di media sosial seperti Facebook, Twitter, Line, bisa kena gugat oleh orang yang tidak terima dengan status kita itu, cukuplah status yang baik-baik saya.



Selengkapnya...

Kamis, 11 Februari 2016

Anggota Banser Siap Kawal Siak-Riau sebagai Bumi Aswaja

Siak, NU Online
Sebanyak 105 peserta Diklatsar I Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dinyatakan lulus dan diberi tugas mengawal Kabupaten Siak, Riau sebagai bumi Aswaja (Ahlusunnah wal Jamaah) sebagaimana ketika masih berada dibawah kekuasaan Kesultanan Melayu Siak Sri Indrapura.

Tugas itu secara khusus disampaikan Ketua PW Ansor Riau, Purwaji yang menjadi instruktur Diklatsar bersama Dansatkornas Banser, Alfa Isnaini, Satkorwil Banser Riau, Ibadullah SE, Slamet Riyadi, Ketua PC Ansor Siak, Agus Mudhofar, dan para kiai NU Riau.

Menurut Purwaji, dalam praktik keagamaannya, Kesultananan Siak Sri Indrapura adalah penganut paham Ahlusunnah wal Jamaah yang dibuktikan dengan masih digelarnya Haul Sultan Sultan Siak sampai sekarang ini oleh keluarga kerajaan. Ditambah lagi dengan masih eksisnya tradisi ziarah ke makam para Raja dan ulama penyebar Islam di kabupaten itu seperti Makam Raja Kecik, Makam Syech Abdurrahman, Makam Sultan Syarif Kasim, dan lainnya.

"Kabupaten Siak ini tanah Aswaja yang harus kita jaga dengan sekuat tenaga. Bentengi agama kita dan amaliyah-amaliyahnya dari serangan paham radikal yang tidak toleran dan suka mengafirkan orang lain," kata Purwaji.

Dalam pantauan PW Ansor Riau, paham Islam radikal sudah masuk ke Siak dan semakin berani menunjukkan aksi melarang amaliyah-amaliyah orang NU dan orang Siak seperti yasinan, tahlilan dan maulidan. 

"Padahal Kerajaan Siak dulu Aswaja tulen, dan banyak keturunan Baginda Nabi Muhammad SAW yang berdakwah dan menjadi keluarga Kerajaan Siak. Amaliyah mereka adalah Aswaja yang sama dengan apa yang diamalkan warga NU. Karena itu Ansor dan Banser harus ikut menjaganya," kata Purwaji.

Diklatsar Banser Siak pertama ini digelar di Pondok  Pesantren Al-Muttaqin Desa Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya selama tiga hari dari Jumat sampai Ahad (5-7/2/2016). Selama Diklat peserta diberi materi ke-NU-an, ke-Ansor-an, ke-Banser-an, Aswaja dan materi lapangan seperti baris-berbaris, tata upacara Banser, bela diri, serta latihan ketahanan fisik. (Red: Fathoni)
Selengkapnya...

Undangan Konferwil VI Muslimat NU Riau

Assalamualaikum Wr. Wb.....Jemputan...Kepada seluruh pengurus PWM NU Riau, PCM NU Kota Pekanbaru, PACM NU Se Kota Pekanbaru, seluruh Pengurus Banom NU Prov Riau, Guru dan Pengelola PAUD MNU dan seluruh warga Muslimat NU dimana saja berada utk dpt menghadiri Acara Pembukaan Konferwil VI Muslimat NU Riau pada: Hari/Tgl: Sabtu, 13 Februari 2016. Jam 08.30 WIB yg bertempat di Balai Serindit Gubernuran _ Pekanbaru Riau. Pakaian Seragam Batik Nasional Jilbab Hijau Muslimat NU. Bagi yg belum punya dpt menyesuaikan ( nuansa hijau). Atas kehadirannya kami ucapkan terima kasih ...Wassalam Panitia Konferwil VI MNU Riau, SC (Dra. Mahlinar Bety, OC (Dra. Harlina Nurdiyanty dan Ketua PWM NU Riau ( Dinawati, S.Ag,. MM )



Selengkapnya...

PC Ansor Indragiri Hulu Bersama Habib Farhan dan Bupati INHU Yopi Arianto Dalam Rangka Haul Syaikh Abdul Qodir Al Jailani

Pengawalan Ketat dari Provost Banser.
Baik para Ulama maupun Pejabat/Tokoh Masyarakat.
Itulah Barisan Ansor Serbaguna. PC Ansor Indragiri HuluBersama Habib Farhan dan   Bupati INHU Yopi Arianto  DI Pon Pes. Nurul Huda Desa Lubuk Batu Jaya



Selengkapnya...

DIKLAT JURNALISTIK DASAR GP ANSOR RIAU

Diklat Jurnalistik Ansor

Persiapan DIKLAT JURNALISTIK DASAR GP ANSOR RIAU, Sabtu 13 Feb 2016 di Saung Ansor Riau pukul 08.00 sd 17.00 wib. Tema 'Menyiapkan Pasukan Cyber Army NU untuk Menangkal Radikalisme di Dunia Maya" .
Ketua Panitia, Mustofa melaporkan kesiapan acara yang insyaAllah diikuti 50 peserta. Beberapa sukarelawan juga sudah konfirmasi untuk menjadi nara sumber. Kolaborasi, Sahabat Surya Koto, Alnofrizal Al Pekani, Redaksi Mustafa, dan yang lainnya akan menarik disimak.
Terimakasih atas partisipasi sahabat Abdul Wahid dan kawan kawan Perempuan Bangsa Noval Ayani dan yang lainnya yang membantu terselenggaranya kegiatan ini. Semoga Allah memberkahi..
Selengkapnya...

Kamis, 04 Februari 2016

down load

Selengkapnya...

Minggu, 31 Januari 2016

SEJARAH BERDIRINYA GP. ANSOR DAN ARTI LAMBANG BANSER

 

Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.
Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi konflik internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
Dua tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab yang kemudian menjadi pendiri NU membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, ulama besa sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam.
Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang, mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai sama salah satu jalan di kota Malang.
Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.
Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (1945 1949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Wachid Hasyim, Menteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor).
Pendahuluan
Yang dimaksud dengan Barisan Ansor Serbaguna selanjutnya disingkat (BANSER) dalam peraturan organisasi ini adalah tenaga inti Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader penggerak, pengemban dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor. Kader dimaksud adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor yang memiliki kualifikasi : disiplin dan dedikasi yang tinggi, ketahanan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan religius sebagai benteng ulama dan dapat mewujudkan cita-cita Gerakan Pemuda Ansor dan kemaslahatan umum.
Status BANSER
1.    Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) adalah lembaga semi otonom dari Gerakan Pemuda Ansor .
2.    Pengertian pada butir (1) di atas, BANSER tidak pernah lepas sama sekali dari GP Ansor dan secara struktural di bawah koordinasi Ketua Umum di tingkat pusat dan Ketua-ketua pada masing-masing tingkatan di bawahnya.
Struktur Organisasi
1.    Struktur organisasi sebagaimana diatur pada pasal 7 – 9 (PO Banser) dijabarkan dalam bagian sebagaimana terlampir.
2.    Pada hubungan instruktif dan koordinatif dan konsultatif baik secara vertikal maupun horizontal di seluruh satuan koordinasi melalui Pimpinan GP Ansor di masing-masing tingkatan
Fungsi Utama BANSER
1.    Fungsi Kaderisasi, BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader terlatih, untuk pengembangan kaderisasi di lingkungan Gerakan Pemuda Ansor.
2.    Fungsi Dinamisator, BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor yang berfungsi sebagai pelopor penggerak program-program Gerakan Pemuda Ansor.
3.    Fungsi stabilisator, BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor yang berfungsi sebagai pengaman program-program sosial kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor.
Tugas BANSER
1.    Merencanakan, mempersiapkan dan mengamalkan cita-cita perjuangan Gerakan Pemuda Ansor serta menyelamatkan dan mengembangkan hasil-hasil perjuangan yang telah dicapai
2.    Melaksanakan program sosial kemasyarakatan dan program pembangunan yang berbentuk rintisan dan partisipasi.
3.    Membantu terselenggarnya SISHANKAMRATA di lingkungan Gerakan Pemuda Ansor dan lingkungan sekitarnya
Tanggung Jawab BANSER
1.    Menjaga, memelihara dan menjamin kelangsungan hidup dan kejayaan Gerakan Pemuda Ansor khususnya dan NU umumnya.
2.    Bersama dengan kekuatan bangsa yang lain untuk tetap menjaga dan menjamin keutuhan bangsa dari segala ancaman, hambatan, gangguan dan tantangan.
Keanggotaan BANSER
1.    Anggota BANSER adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor.
2.    Keanggotaan BANSER ditetapkan dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a.     Sehat fisik dan mentalnya
b.    Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm, kecuali memiliki kecakapan khusus.
c.     Telah lulus mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar BANSER
d.    Memiliki dedikasi dan loyalitas kepada Gerakan Pemuda Ansor.
3.    Anggota kehormatan diberikan kepada mantan anggota BANSER yang berusia di atas 45 tahun dan atau tokoh masyarakat yang berperan dalam menggerakkan BANSER.
Hak Anggota BANSER
1.    Mengenakan seragam BANSER dalam menjalankan tugas sehari-hari maupun tugas lapangan.
2.    Mendapatkan pendidikan dan latihan dalam upaya meningkatkan prestasi kemampuan yang dimilikinya.
3.    Mendapatkan perlindungan dan pembelaan hukum, penghargaan sesuai prestasi dan pengabdian yang dimilikinya
Kewajiban Aggota BANSER
1.    Mentaati peraturan organisasi
2.    Menjaga dan menjunjung nama baik organisasi
3.    Melaksanakan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya
4.    Melaksanakan tata sikap dan perilaku BANSER di dalam dan diluar kedinasan (sebagaimana dijelaskan dalam peraturan tata sikap dan perilaku BANSER di dalam kedinasan dan di luar kedinasan)
Kode Etik dan Doktrin
1.    Kode etik BANSER adalah kode etik kader GP Ansor
2.    Doktrin BANSER adalah doktrin GP Ansor
3.    Ikrar/janji BANSER adalah Nawa Prasetya GP Ansor
NAWA PRASETYA BANSER
1.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, bertaqwa kepada Allah SWT.
2.     Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
3.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, memegang teguh cita-cita proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
4.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, taat dan ta’dhim kepada khittah NU 1926.
5.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia dan berani membela kebenaran dalam wadah perjuangan Ansor demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia
6.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, peduli terhadap nasib umat manusia tanpa memandang suku, bangsa, agama dan golongan.
7.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan dan demokrasi.
8.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, siap mengorbankan seluruh jiwa, raga dan harta demi mencapai ridho ilahi.
9.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, senantiasa siap siaga membela kehormatan dan martabat bangsa dan negara Republik Indonesia.
Perilaku BANSER
1.    Bertaqwa kepada Allah SWT dan mengamalkan ajaran Islam Ahlusunnah wal jama’ah
2.    Berperilaku jujur, disiplin dan bertanggungjawab.
3.    Siap melaksanakan tugas dengan ikhlas penuh pengabdian
4.    Bersikap hormat kepada sesama dan taat kepada pimpinan.
BAI’AT BANSER
Bismillahirrohmanirrohim
Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah
Dengan ikhlas dan bertaqwa kepada Allah SWT, saya berbai’at :
1.    Senantiasa akan menjalankan kewajiban terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya.
2.    Senantiasa tanpa pamrih mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila serta UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
3.    Senantiasa berjuang mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
4.    Senantiasa setia menjalankan tugas-tugas organisasi GP Ansor secara ikhlas, konsekuen dan bertanggungjawab.
5.    Senantiasa tunduk dan patuh kepada pimpinan serta memegang teguh disiplin.
Arti Lambang Bedge BANSER (Segi Lima)
1.    Kalimat Ya Ilaahi, melambangkan bahwa setiap gerak dan perjuangan BANSER dijiwai dengan ketaqwaan serta mengikuti segala perintah Allah SWT.
2.    Logo Gerakan Pemuda Ansor, melambangkan kesatupaduan langkah BANSER yang tidak bisa dilepaskan dari organisasi induknya yakni GP Ansor.
3.    Gambar Burung Ababil, melambangkan kekuatan umat Islam yang menjunjung tinggi upaya kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
4.    Gambar Pita, melambangkan keteguhan BANSER dalam membela, dan mendorong setiap perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan.
5.    Tulisan Nahnu Ansharullah melambangkan sikap BANSER yang saling tolong menolong kepada sesama manusia sebagai hamba Allah SWT.
6.    Warna merah (sebagai dasar logo) melambangkan keteguhan dalam melaksanakan aqidah dan semangat pantang mundur dalam membela keadilan dan kebenaran.
7.    Warna kuning, melambangkan ketulusan, keikhlasan dan kesucian perjuangan.
8.    Warna hijau segitiga, melambangkan keimanan, keadilan dan kemakmuran.
9.    Warna hitam segitiga, melambangkan kesatuan dan persatuan yang kokoh dan kuat.
10.  Segi lima, melambangkan rukun Islam lima dan Pancasila sebagai dasar negara.
11.  Pisau Komando, melambangkan bahwa setiap anggota BANSER siap setiap saat melaksanakan tugas organisasi
Arti Lambang Bedge BANSER (Payung Terjun)
1.    Payung Terjun, melambangkan BANSER siap terjun ke masyarakat dengan kearifan dan kebijakan.
2.    Warna hijau, melambangkan warna kemakmuran.
3.    Warna merah, melambangkan keteguhan dalam melaksanakan aqidah dan semangat pantang mundur dalam membela keadilan dan kebenaran.
4.    Warna Kuning, melambangkan ketulusan, keikhlasan dan kesucian perjuangan.
Arti Lambang Bedge BANSER (Perisai Merah Putih)
Banser siap setiap saat untuk menjaga ketenteraman bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia
Selengkapnya...

Welcome to CB Network

Contoh Login Form Blogspot

Ini demo atau contoh Kotak Login dan Register Form. Login Form di samping ini hanya contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB karena blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Untuk membuatnya silakan Pencet Sini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!