SuaraNetizen.com ~ Tak berselang lama setelah keluar
Surat Keputusan (SK) pengangkatan pengurus Majelis Musyawarah Cabang
Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU) Riyadh, semangat nahdliyin muda
menggerakkan NU luar biasa. Mereka mengadakan pertemuan untuk mendeklarasikan GP Ansor Nejd.
Acara yang diadakan pada Kamis (4/2/2016) ini bertepatan dengan harlah pertama grup Marawis Aswaja al-Banjari.
Anas Dliyaul Muqsith, mahasiswa Jami’ah al-Imam Muhammad
ibn Sa’ud yang ditunjuk sebagai pemandu musyawarah mengatakan bahwa
dengan adanya badan otonom GP Ansor, MWCINU akan lebih kuat, khususnya
dalam menjaring dan mengadakan kegiatan-kegiatan bagi para pemuda.
Menurutnya, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berumur
produktif, yaitu antara 20-40 tahun memerlukan wadah yang lebih lentur
dan inovatif. Di sinilah deklarasi GP Ansor menjadi penting. Karena ia
mampu mengakomodir aspirasi pemuda Nahdliyin.
“Alasan memakai kata ‘Nejd’ bukan ‘Riyadh’ adalah karena
Nejd mencakup wilayah Riyadh dan sekitarnya. Semisal al-Kharaj dan
al-Qashim. Dengan demikian, Ansor bisa merangkul pemuda Nahdliyin yang
tinggal di daerah tersebut,” kata Anas.
Selain perwakilan dewan syuriyah, tanfiziyah, dan
tokoh-tokoh pemuda, hadir pula sejumlah mahasiswa NU yang kuliah di
Jami’ah al-Imam Muhammad ibn Sa’ud dan Jami’ah Malik Sa’ud. (Irza A
Syaddad/Alhafiz K/ Redaksi NU Online)
Sumber : http://www.suaranetizen.com/2016/02/di-sarang-wahabi-gp-ansor-nejd.html
Sumber : http://www.suaranetizen.com/2016/02/di-sarang-wahabi-gp-ansor-nejd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar